Semua berharap wabah virus Corona di Indonesia bisa segera mereda. Andai itu tak terjadi, pemerintah sudah pasang kuda-kuda.
Sekitar pertengahan Maret, Badan Intelijen Negara atau BIN mengungkapkan permodelan perkiraan puncak penyakit COVID-19. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kemudian kembali menyampaikannya dalam rapat virtual dengan Komisi II DPR, Selasa (14/4/2020).

"Perkiraan dari BIN diperkirakan puncaknya mungkin sekitar Mei dan Juni. Kita berdoa harapan kita skenarionya segera ditemukan obat atau vaksinnya, ini nanti cepat selesai," ucap Tito.

Jika hingga Juni tak ada tanda-tanda penyebaran Corona melunak, pemerintah bakal menyiapkan sejumlah upaya. Salah satu yang dipertimbangkan adalah langkah pencegahan yang lebih keras.

Tito tak memerinci maksud upaya pencegahan lebih keras itu. Namun untuk saat ini, Indonesia telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang merupakan episentrum penyebaran virus Corona di RI. PSBB di wilayah penyangga Ibu Kota yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Tangerang Selatang, Kabupaten Tangerang Selatan, Bekasi dan Kabupaten Bekasi juga sudah disetujui Pusat.

PSBB tentu membuat pemerintah daerah setempat bisa melakukan penindakan terhadap para pelanggar di masa pandemi Corona. Tentu patut ditunggu seperti apa cara 'lebih keras' yang disebutkan Tito untuk mencegah penyebaran virus Corona andai masih berlangsung setelah masa puncak yang diprediksikan telah lewat.

"Namun, jika tidak, maka perlu ada upaya-upaya untuk mencegah penularan dengan cara yang lebih sistematis dan mungkin dengan cara yang lebih keras. Tapi semua opsi sedang dilaksanakan," sebut Tito.

Juru bicara pemerintah terkait penanganan wabah COVID-19, Achmad Yurianto, menyayangkan masih banyaknya korban jiwa akibat Corona. Catatan Yuri, korban meninggal hampir merata di semua provinsi.

Pemerintah meyakini korban jiwa masih bakal terus berjatuhan. Tentunya ini kabar buruk. "Dan kita juga akan meyakini bahwa ini masih akan terus terjadi," kata Yuri.

Yuri menegaskan pemerintah tak bakal mendiamkan saja keadaan saat ini. Pemerintah akan melanjutkan kerja yang sudah dilakukan sembari mengupayakan peningkatan.

"Oleh karena itu, ini keprihatinan yang sangat mendalam bagi negara dan kita tidak mungkin lagi untuk kemudian berdiam diri tidak melanjutkan pekerjaan yang besar ini, tidak semakin merapatkan barisan untuk bergotong royong untuk menyelesaikan masalah ini," tegas Yuri.(dtk)

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya