Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dianggap hanya bermimpi dapat mengundang turis asing di saat dunia internasional meragukan penanganan pemerintah Indonesia menghadapi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira yang merasa aneh dengan statemen LBP akan mengundang besar-besaran bagi turis asing seperti China, Korea Selatan dan Jepang yang telah pulih dari krisis Covid-19 untuk meningkatkan pendapatan negara di sektor pariwisata.

"Sebaiknya pejabat negara saat ini fokus dulu untuk penanganan Covid-19, kalau krisis Covid-19 selesai secara otomatis kan turis akan masuk ke Indonesia. Gak perlu disuruh juga masuk," ucap Bhima Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/4).

Pasalnya, kata Bhima, undangan LBP kepada turis asing dengan cara memberikan insentif akan sia-sia lantaran dunia internasional meragukan dengan pemerintah Indonesia dalam menghadapi Covid-19.

"Ini masalahnya kan penanganan Covid-19 Indonesia diragukan oleh pihak internasional. Rasio alat tes Covid-19nya saja cuma 36 per 1 juta penduduk, Indonesia menurut worldometer hanya ditempatkan setara negara terbelakang seperti Ethiopia, Nepal dan Bangladesh. Kalau penanganan Covid-19nya saja belum bener, kok ini sudah mimpi mau tarik wisatawan, masih jauh ya," jelas Bhima.

Sehingga, kata dia, turis asing pun juga akan takut datang ke Indonesia lantaran kasus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat dan penanganan pemerintah Indonesia yang buruk.

"Iya turis asing yang akan masuk ke Indonesia itu hanya mimpi. Mereka juga pasti takut datang ke Indonesia," pungkas Bhima. (Rmol)

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya